Sabtu, 25 Desember 2010

Lupus. musuh kita di masa depan...


Penyakit LUPUS adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.

Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.

Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:

1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan

Dr. Rahmat Gunadi dari Fak. Kedokteran Unpad/RSHS menjelaskan, penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.

“Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.

Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk geja LUPUS. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.

Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas . Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :

Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.

Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.

Kesembuhan total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh.


Read more: http://doktersehat.com/2007/09/24/lupus-apa-itu-penyakit-lupus/#ixzz197xb0auI

aids...against aids now

Penyakit AIDS atau Acquired Ummune Deficiency Syndrom, penyakit yang disebabkan virus HIV (Human Immunodoficiency Virus) kiranya tak berlebihan disebut penyakit globalisasi. Penyakit yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya kini telah merajai kehidupan, menginfeksi tanpa pandang bulu, menyapu layar perak, pentas seni, lapangan olahraga hingga ke tempat-tempat prostitusi, dan tak terkecuali jabang bayi. Tak pelak lagi penyakit AIDS ini membikin histeria, ia mengakhiri kejayaan, kebanggaan, prestise dan hidup seseorang.

1 Desember 2007, sudah lebih dua dasawarsa AIDS dikenal masyarakat dunia. Setelah kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981 di Amerika Serikat, penyakit maut ini dengan cepat mewabah secara luas dan mudah. Di seluruh dunia 25 juta orang meninggal karena HIV/AIDS dan 40 juta orang terinfeksi. Demikian catatan badan PBB yang menangani AIDS (UNAIDS). Epidemi HIV/AIDS selama dua dasawarsa belakangan ini telah menyebar ke lebih 190 negara di semua benua. UNAIDS memperkirakan bahwa pada akhir 2000 ada 36,1 juta orang dengan HIV/AIDS dengan 90 persen di negara berkembang (jangkar.net).
Laporan triwulanan perkembangan kasus HIV/AIDS di Indonesia sampai dengan 31 Maret 2006 dari Ditjen PP dan PL Depkes menyebutkan jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia secara kumulatif mencapai 10.156 kasus meliputi 5.823 kasus AIDS dan 4.333 kasus HIV yang sudah tersebar pada 32 Propinsi di Indonesia. Jumlah pengidap AIDS yang dilaporkan meninggal dunia mencapai 24,56 % atau 1.430 orang dengan ratio kasus antara laki-laki dan perempuan 4,47 : 1. Yang memprihatinkan, proporsi tertinggi pengidap HIV/AIDS berada pada rentang usia produktif ( 20-29 tahun ) sebesar 54,27 %.,disusul umur 30-39 tahun sebesar 26 % , dan kelompok umur 40-49 tahun sebesar 8.41 % . (www.depkes.go.id). Sementara itu, di Sulawesi Selatan tercatat 1.464 kasus HIV/AIDS dan 1.000 diantaranya berada di Kota Makassar (Fajar, 8 Nopember 2007).

Tingginya angka ini jelas menunjukkan kegagalan berbagai program yang selama ini sering ditawarkan negara-negara Barat dalam masalah ini. Negara-negara Barat selama ini gagal dalam menentukan apa sebenarnya sebab utama dari mewabahnya penyakit ini. Mereka malah menawarkan solusi-solusi yang tidak berhubungan langsung dengan akar persoalan dari penyakit ini. Sosialisasi penyakit ini, bahkan dalam bentuk pelajaran khusus pendidikan seks di sekolah-sekolah, terbukti tidak menghentikan laju penyakit ini Selama ini sosialiasi tentang penyakit ini seperti dalam pendidikan seks, hanya berbicara bahaya dari penyakit seksual termasuk AIDS dan bagaimana melakukan seks secara aman, yakni dengan menggunakan kondom. Banyak yang tidak memperdulikan seruan ini dengan berbagai alasan; kurang praktis, lupa, kurang nikmat, sampai memang tidak ada dana yang cukup membeli kondom. Apalagi penyeruan penggunaan kondom hanya sebatas seruan, tidak ada sanksi bagi yang tidak menggunakannya.

Sementara, menjatuhkan sanksi bagi yang tidak menggunakan kondom- kalaupun mau dibuat undang-undang-, tentu sangat sulit. Sementara solusi yang lain, tidak ada hubungan langsung dengan masalah ini. Seperti hidup bersama penderita AIDS, tidak diskriminasi terhadap penderita AIDS. Hal ini hanya bicara tentang sikap setelah seseorang terjangkiti penyakit AIDS, bukan mencegah seseorang terkena penyakit AIDS.

Melacak Akar Persolaan
Akar persoalan penyakit ini sebenarnya, berpangkal dari pandangan hidup kebebasan (freedom) yang dianut oleh banyak orang dan negara di dunia saat ini. Kebebasan bertingkahlaku sendiri merupakan pilar penting dari kapitalisme. Sehingga sebenarnya pangkal penyakit ini adalah Kapitalisme itu sendiri. Pandangan kebebasan kemudian menganggap masalah seksual adalah masalah individu, yang selama tidak mengganggu individu lain dan dilakukan suka sama suka, tidak boleh ada yang mengintervensinya. Termasuk negara sekalipun. Karenanya, berganti-ganti pasangan seksual atas dasar suka sama suka, bukanlah merupakan pelanggaran. Padahal berganti-ganti pasangan adalah faktor penyebab menyebarluasnya penyakit ini. Demikian juga anggapan bahwa setiap orang bebas menentukan orientasi (kecendrungan) seksnya, adalah merupakan bagian dari kebebasan individu. Karena itu homoseksual dan lesbianisme bukanlah sesuatu yang terlarang dalam masyarakarat Kapitalisme.

Masyarakat kapitalis juga menganggap industri seks yang jelas menumbuhsuburkan penyakit-penyakit seksual sebagai sesuatu yang legal, karena memiliki nilai ekonomis. Bisa menjadi penghasilan invidu atau negara, berupa pajak. Padahal jelas, keberadaan industri seks merupakan salah faktor yang menumbuhsuburkan penyakit-penyakit seksual termasuk AIDS.

Sebagai implikasi dari pandangan liberal, ditemukan banyak sekali sarana-sarana yang mendorong hajat seksual manusia secara terbuka. Pornograpi dan pornoaksi merupakan hal yang biasa dieksploitasi, dengan alasan kebebasan. Jelas sekali sarana-sarana ini turut mendorong tumbuhnya hajat seksual pemuda dan para remaja, yang menyebabkan banyak diantara mereka yang melakukan hubungan seks tanpa ikatan pernikahan. Disamping itu pergaulan yang demikian bebas, antar pria dan wanita, termasuk pendorong utama munculnya hajat seksual ini.

Tidaklah mengherankan kalau di negara-negara liberal dan permisif terhadap masalah seksual ini perkembangan penyakit seksual termasuk AIDS menjadi tinggi. Sementara itu negeri-negeri Islam, yang dikenal masih ketat dalam masalah pengaturan pergaulan pria dan wanita (seksual), penderita penyakit AIDSnya, secara signifikan rendah.

Kembali Pada Islam
Islam jelas berbeda dengan kapitalisme dengan paham kebebasannya. Dalam Islam, dengan sangat jelas menyatakan bahwa manusia tidak bisa dibebaskan untuk mengatur kehendaknya sendiri. Sebab kalau ini terjadi , manusia akan terjerumus pada hawa nafsunya seperti yang terjadi pada saat sekarang ini. Karena itu dalam Islam, seluruh tingkah laku manusia wajib terikat pada aturan-aturan Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang. Aturan Allah SWT jelas akan memberikan kebaikan pada manusia, sebab Allah SWT yang paling tahu tentang apa yang paling baik untuk manusia. Sangat jelas, saat manusia lalai dari aturan Allah, munculnya penderitaan, antara lain penyakit seksual ini.

Karena itu Islam, mengatur bagaimana hubungan pria dan wanita yang aman, yakni lewat ikatan perkawinan yang sah. Tidak hanya itu, Islam pun menutup segala jalan yang mengakibatkan munculnya kebebasan seksual yang berbahaya. Islam melarang pria wanita berinteraksi secara bebas kecuali dalam hal-hal yang dibolehkan oleh syari’i. Campur aduk (ikhtilat) adalah perkara yang diharamkan dalam Islam. Sehingga, Islam memenimalkan hubungan pria dan wanita, kecuali dalam perkara-perkara tertentu seperti jual beli, pendidikan, pengadilan, kesehatan dan interaksi lain yang memang membutuhkan sikap ta’awun (tolong menolong) antara kedua belah pihak. Itupun tetap dalam batasan-batasan yang sangat ketat. Mulai dari cara berpakaian yang menutup aurot sampai larangan tabarruj (berhias berlebihan di ruang publik), yang memungkinkan munculnya hajat seksual lawan jenisnya. Islam juga melarang wanita berduaan dengan laki-laki yang bukan mahromnya (khalwat). Jelas pula, dalam Islam industri atau bisnis seksual atau yang mengeksploitasi pornograpi diharamkan, tidak perduli apakah itu menghasilkan uang atau tidak.
Dalam Islam, uang bukanlah segalanya untuk menghalalkan segala cara. Semua ini akan menghindari munculnya seks bebas ditengah-tengah masyarakat. Karena itu siapun yang melanggar aturan-aturan tersebut akan diberikan sanksinya secara tegas dalam Islam, baik bagi pezina ghoiru muhshan (yang belum menikah), pezina muhshan (yang sudah menikah) maupun pelaku homoseksual. Untuk pelaku bisnis haram atau menyebarluaskan pornograpi akan dikenakan sanksi ta’zir, yang hukumannya diserahkan kepada peradilan. Oleh karena itu masarakat harus diseru kepada jalan hidup yang sehat, yaitu jalan hidup yang digariskan oleh Allah SWT Yang Maha Mengetahui gaya hidup apa yang paling layak untuk manusia, yang membawa pada masyarakat yang tentram, suci dan terhindar dari berbagai penyakit seksual.

Adakah AIDS ini sekedar pertanda zaman bahwa manusia tidak boleh pongah dan lengah, ataukah AIDS ini menjadi seleksi alam bagi ummat manusia, dan hanya mereka yang paling “fixed” menjalani fitrhanya sebagai manuia yang akan bertahan hidup?. Yang jelasnya wabah raya AIDS telah menyebar pesat, menembus semua batas yang ada dalam kehidupan manusia, usia, jenis kelamin, status sosial, profesi, geografi maupun etnis. Manusia sedunia telah sepakat bahwa AIDS mesti diperangi hingga lenyap dari kehidupan sehingga dana, tenaga dan pikiran siap dikorbankan. Hanya saja, sejauh ini prostitusi, free sex dan praktek-praktek sodomi serta situasi yang mengkondisikannya masih kurang serius dipertanyakan. Dan akhirnya, kita tentunya ingin saling mengingatkan, bahwa setiap penyimpangan dari ketetapan-Nya pastilah membawa bencana. Hanya dengan taat dijalan-Nya sajalah kita bisa hidup selamat. Wallahu alam

Jumat, 24 Desember 2010

Siapa sangka, ya, Bu-Pak, kalau madu berkhasiat mencerdaskan? Tapi jangan beri madu asli pada si kecil karena bisa berakibat kematian. Banyak pembaca bertanya soal pemberian madu buat bayi dan anak serta manfaatnya. Ternyata, bukan cuma nakita, lo. yang kebanjiran pertanyaan soal madu ini. Dr. H. Adi Tagor, Sp.A., DPH pun demikian. “Wah, saya sampai pusing menjawabnya, karena saking banyaknya orang tua yang bertanya,” ujar staf medik pediatri pada RS Pondok Indah, Jakarta ini. Harusnya, kata Adi Tagor, ada kerja sama antara Depkes, Ditjen POM (Pengawasan Obat dan Makanan), dan Lembaga Konsumen Indonesia dalam hal perlindungan mengenai madu bagi bayi dan balita. “Merek-merek madu apa saja yang aman dikonsumsi, sehingga orang tua pun tak kebingungan dan tak gelisah akan kemurniannya yang tak dipalsukan, serta kebebasannya dari hama dan zat-zat tambahan lain yang tak baik untuk anak. Dengan demikian, anak terlindungi dan para dokter anak pun bisa menjawab madu apa saja yang aman dikonsumsi,” jelasnya. Lo, memangnya ada apa dengan madu yang selama ini beredar di pasaran, Dok? HARUS YANG DIMURNIKAN Sebenarnya, tutur Adi Tagor, menurut riwayat-riwayat nonmedis dari zaman dulu kala, madu boleh diberikan sejak bayi baru lahir. Hal senada diungkap pula oleh pakar obat tradisional, Prof. H. Hembing Widjayakusumah pada kesempatan terpisah, “Madu sudah dipakai beribu-ribu tahun lalu, bukan sekarang saja. Jadi, boleh saja diberikan pada bayi dan anak.” Hanya, tambah Adi Tagor, memang ada kontroversinya. “Dari penelitian modern, madu yang asli, yaitu yang diperas dari sarang tawon, ternyata ditemui ada kaki-kaki tawonnya juga yang membawa kuman.” Di sini persoalannya karena tawon, kan, enggak hanya hinggap pada bunga lalu pulang ke rumahnya; kadang ia pun mampir ke tempat-tempat lain seperti mengacak-acak sampah dan lainnya. “Nah, ada yang namanya clostridium botulinum. Spora dari clostridium botulinum ini bisa tumbuh dalam tubuh anak dan menyebabkan botulism. Gejalanya: anak mengalami panas, kembung, dan kejang. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian.” Itulah mengapa, madu yang dibolehkan untuk bayi dan balita hanya yang refined dan purified with no additive (sudah dibersihkan dan dimurnikan). “Jadi, tak boleh madu asli yang masih ada lilin-lilin atau sarang tawonnya, karena ditakutkan ada bahaya mikrobiologinya, yaitu spora dari clostridium botulinum tadi.” Terlebih buat bayi, “selain harus madu yang steril, juga jangan madu palsu karena bisa menimbulkan berbagai reaksi.” Jikapun bayi dan balita ingin diberikan madu asli, menurut Hembing, boleh saja, “asal disterilkan dulu, yaitu dimasak panas agar kumannya mati.” Madu refined dan purrfied, tutur Adi Tagor, di Amerika dan Eropa biasanya disebut honey jam, jadi dalam bentuk selai. Ada juga merek tertentu yang terkenal dan di Indonesia bisa ditemui di outlet atau supermarket khusus tempat orang asing berbelanja. Untuk madu-madu lokal juga ada yang sudah dimurnikan dan dijual di apotik-apotik. KANDUNGAN MADU Menurut Adi Tagor, salah satu zat paling bagus yang dikandung madu ialah fruktosa atau gula buah. “Gula buah ini dikumpulkan oleh lebah-lebah dari nectar, yaitu cairan yang berada pada bunga dan biji bakal buah. Ditambah lagi pollen atau butir-butir kecil seperti sagu (puting sari, red.) yang ada di bunga. Lebah membawa pollen untuk menyerbuki bunga jantan yang nantinya menghasilkan buah. Nah, lebah mendapat upahnya, yaitu madu,” terangnya. Madu, terangnya lebih lanjut, memang merupakan persiapan untuk tumbuhnya anak-anak lebah. “Makanya, lebah bisa bertumbuh dengan cepat. Jadi, ada faktor-faktor alam yang belum diketahui yang memicu pertumbuhannya.” Itu sebab, tambahnya, pertumbuhan manusia cocok dengan filsafat madu. “Manusia itu, kan, sewaktu baru lahir belum matang. Ginjalnya baru matang di tahun pertama, livernya di tahun kedua, dan otaknya di tahun keenam. Jadi, masih dalam proses pembangunan. Nah, organisme yang sedang tumbuh ini, bila diberikan zat-zat yang memicu pertumbuhan secara alamiah, akan jauh lebih bagus dibandingkan yang secara kimia seperti obat pemicu nafsu makan, berat badan, dan sebagainya. Itu tak bagus karena bisa banyak efek efeknya.” Hembing pun mengakui, madu sebagai jenis pemanis murni, sebagian besar diterima dan cocok untuk bayi. “Zat gulanya mudah diserap tubuh.” Madu, katanya lagi, mengandung mineral-mineral dan protein yang juga terdapat pada susu. Selain itu, aromanya pun enak hingga mengundang selera. Belum lagi kandungan vitamin C-nya yang tinggi, “membuat madu memiliki daya antiseptik dan efek laksatif atau pencahar ringan.” Pendeknya, tandas Hembing, madu mengandung semua vitamin dan mineral lengkap yang dibutuhkan tubuh. Itu sebab, madu amat bermanfaat bagi kesehatan. Antara lain untuk mengatasi gangguan paru-paru, tukak lambung, tekanan darah tinggi, sakit perut, batuk, selesma, pegal linu, sakit pinggang, kaku pada leher, rematik, pengapuran, sembelit, meningkatkan kecerdasan, memperlancar buang air kecil, menyuburkan rambut, sakit kepala, dan lainnya. PERKEMBANGAN OTAK Untuk bayi dan balita, kata Hembing, madu bermanfaat antara lain untuk perkembangan tubuh. Selain bisa melancarkan pencernaan, menghindari kejang (kolik) pada bayi, mengatasi kebiasaan mengompol, tidur tak nyenyak, batuk, gangguan pernafasan, menyuburkan rambut, sembelit dan lainnya. Tak kalah penting, madu bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan. “Aneka zat yang terdapat dalam madu berkhasiat bagi perkembangan otak anak, terutama zat gulanya yang sangat dibutuhkan otak untuk melaksanakan fungsinya secara optimal.” Itu sebab, sejak anak masih di kandungan pun, madu sangat baik diberikan, tentu melalui sang ibu. Adi Tagor sependapat, “pada dasarnya, madu sebagai food suplement yang berasal dari alam, khasiatnya bermacam-macam, termasuk untuk kecerdasan atau perkembangan otak anak. Asalkan tidak ada penyakit.” Namun begitu, ingat Hembing, pemberian madu hendaknya tak berlebihan, baik pada bayi dan anak maupun janin, karena bisa berakibat jelek. “Semua bahan makanan yang
"MADUKU PENYAMBUNG NYAWAKU"

dikonsumai berlebihan tentulah dampaknya akan tak baik. Jangankan madu, kebanyakan minum air putih pun bisa berakibat buruk semisal menjadi beban jantung atau ginjal,” terangnya. SEHARI TIGA KALI Adapun normalnya pemberian madu sebagai food suplement untuk bayi maupun anak, menurut Adi Tagor, sehari 3 kali satu sendok teh tiap pagi, siang, dan sore. “Jadi, sama halnya dengan minum obat.” Namun bisa juga, seperti dikatakan Hembing, sehari 2 kali, pagi dan siang, antara 1-2 sendok teh. Madu bisa diberikan langsung atau ditambahkan air. Adi Tagor sering menyarankan orang tua pasiennya agar pemberian madu dicampur air putih sebagai pemanis minuman supaya rasanya gurih, dan diberikan sebelum makan. “Bisa juga dicampur dengan obat puyer agar terasa seperti sirup obat.” Selain itu, bisa juga dicampurkan dengan makanan. “Biasanya diberikan sesudah makan.” Yang jelas, Bu-Pak, madu amat berkhasiat dan secara kimia tak ada bahaya maupun dampaknya. Hanya memang, ada bayi atau balita yang peka dengan madu, dalam arti tak cocok hingga berdampak seperti diare, kembung atau kolik setelah minum madu. “Bila terjadi hal seperti itu, sebaiknya dihentikan pemberiannya dan lain kali dicoba lagi,” anjur Adi Tagor. Kendati sebetulnya amat jarang ditemui kasus demikian. Dedeh Kurniasih .

Jumat, 17 Desember 2010

PENYAKIT GENETIKA YANG MEMBUAT BANGSA YAHUDI CERDAS

Penerima penghargaan hadiah Nobel sudah pasti bukan orang sembarangan. Apalagi untuk kategori sains, dibutuhkan kegeniusan untuk meraih hadiah ini.
Menariknya, dari sejumlah penerima Nobel yang ada, kelompok masyarakat Yahudi yang mendominasi. Wajar jika kaum ini sering disebut sebagai kelompok masyarakat genius. Lantas apa yan menyebabkan masyarakat Yahudi begitu cerdas??? Ada anggapan yang mengatakan bahwa kecerdasan Yahudi sudah dilatih sebelum mereka lahir. Para ibu bangsa Yahudi yang sedang hamil memiliki pemahaman bahwa anak yang dikandungnya harus sudah diberi pelajaran meski hanya lewat pendengaran.
Karena itu, tidak jarang kaum ibu bangsa Yahudi yang sedang hamil sering mendengarkan musik klasik. Alasannya, musik klasik bisa memengaruhi perkembangan otak si bayi. Sang ibu bangsa Yahudi yang sedang mengandung akan lebih sering bernyanyi dan bermain piano. Selain itu, si ibu dan suaminya juga akan banyak membeli buku matematika dan mereka menyelesaikan soal secara bersama. Si ibu akan terus mengerjakan soal-soal matematika hingga sampai waktu melahirkan.
Di samping itu, si ibu suka memakan kacang badam dan kurma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan kacang badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Dalam pandangan bangsa Yahudi, daging ikan sangat baik untuk perkembangan otak. Sementara kepala ikan mengandung bahan kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan pertumbuhan otak anak di dalam kandungan.
Karena itu, ada semacam "ritual" dalam bangsa Yahudi bahwa ada kewajiban bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi pil minyak ikan. Namun, sebuah penelitian menunjukkan fakta lain. Kepintaran bangsa Yahudi lebih disebabkan penyakit genetika yan disebut Ashkenazi. Salah satu penyakit turunan yang berhubungan dengan otak ini justru membuat mereka memiliki skor intelligent quotient (IQ) tertinggi di dunia. Ashkenazi selain membuat cerdas juga sangat mematikan.
Setidaknya itulah yang diumpamakan dalam makalah Profesor Gregory Cochran dan Henry Harpending yang diterbitkan pada 2005. Cocharn selalu penasaran mengapa bangsa Yahudi sangat pintar. Dia menyangsikan teori seleksi alam yang menyebabkan bangsa Yahudi menjadi pintar. Cocharn menelusuri sejumlah jurnal ilmiah dan dia mengungkapkan teori baru kepada Harpending, profesor kehormatan di Universitas Utah, AS, yang sebelumnya sudah melakukan penelitian.
Harpending juga anggota Nation Academy of Sience. Cochran menilai gen yang rusak lah penyebab orang Yahudi menjadi lebih pintar. Kesimpulan Cochran membuka perdebatan baru yang menyangkut hubungan antara DNA dan IQ. Lalu, Cochran (psikolog) dan Harpending (peneliti pendidikan) menyebut askhenazi yang menyebabkan naiknya kekuatan otak. Dari hasil penelitian yang dipublikasikan pada awal 2009 oleh Departemen Antropologi Universitas Utah, AS, itu diungkapkan adanya kontroversi tentang evolusi manusia.
Keadaan ilmuwan itu mendapati rata-rata IQ orang Yahudi adalah 107,5 hingga 115. Angka itu di atas rata-rata orang Eropa yang hanya mencapai 100. Setidaknya, meski beda 7 nilai, sudah cukup untuk membedakan tingkat kegeniusan. Karena penyakit genetika itulah, di kalangan bangsa Yahudi ada kelompok Yahudi Ashkenazi. Ini merupakan salah satu kelompok etnik cerdas di dunia.
Menurut penelitian mereka, terdapat data yang menyebutkan IQ yang luar biasa tinggi terdapat pada Yahudi Ashkenazi (Yahudi keturunan Eropa ). Rata-rata IQ orang Eropa adalah 100, sementara Yahudi keturunan Eropa rata-rata menghasilkan IQ berkisar 107,5-115. Hal ini memungkinkan Yahudi Ashkenazi mempunyai kemungkinan enam kali lipat untuk menjadi seorang genius dibanding seorang Eropa non-Yahudi.
Kedua ilmuwan itu menyatakan hasil intelegensia Yahudi Ashkenazi berasal dari tiga faktor. Pertama, akibat pengaruh tingkat historis perkawinan yang rendah. Kedua, disebabkab penganiayaan sosial dan politik abad pertengahan yang memaksa Yahudi Ashkenazi keluar dari pekerjaan umum ke pekerjaan berbasis kecerdasan sehingga menghasilkan tingkat lebih tinggi untuk orang Yahudi.
Ketiga, akibat kecenderungan menderita penyakit yang memengaruhi pengolahan sphingolipids, molekul lemak yan mengirimkan sinyal syaraf. Yahudi Ashkenazi secara tidak proporsional terkena beberapa gangguan mematikan, termasuk tay-sachs, sebuah penyakit yang melemahkan dan menimbulkan gangguan neurologis fatal dengan harapan hidup 4 tahun. Selain itu, ada penyakit otak kanannya dengan harapan hidup 5 tahun dan penyakit gaucher di mana lemak menumpuk di limfa, hati, sumsum tulang, paru-paru, dan bahkan otak.
Adajuga penyakit niemann-pick tipe A di mana bayi mengakumulasi jaringan lemak fatal dalam berbagai organ. Hal ini akan menyebabkan kerusakan otak yang mendalam dan kematian sebelum umur 12 tahun. Namun, kedua ilmuwan itu yakin bahwa berbagai penyakit mematikan yang diidap bangsa Yahudi justru memiliki keuntungan heterozigot (suatu mekanisme yang mempertahankan keragaman kumpulan gen eukariotis dengan cara memberikan keberhasilan reproduksi).
Artinya, keuntungan ini memiliki dua salinan dari mutasi gen. Di satu sisi menyebabkan masalah kesehatan yang serius, tetapi di sisi lain memiliki satu salinan yang menyebabkan efek kesehatan positif. Meski banyak “penyakit turunan” yang fatal yang dialami bangsa Yahudi, mereka terus mewariskan intelegensia yang tinggi.
Cochran memberikan penegasan bahwa kecerdasan bangsa Yahudi Ashkenazi akan terus menjadi kontroversi karena ketidaknyamanan masyarakat dengan label satu kelompok etnik lebih cerdas dari pada yang lain. Padahal, masyarakat bisa menerima bahwa beberapa kelompok akan lebih tinggi, pendek, atau lebih cepat. Hasil penelitian Cocharn dan Harpending yang berjudul “Natural History of Ashkenazi Intelligence” juga menyebutkan, populasi orang Yahudi di AS hanya 3 persen dari total jumlah masyarakat AS.
Kendati begitu, mereka berhasil meraih 27 persen dari hadiah Nobel di bidang ilmu pengetahuan sejak 1950. Hal yang sama juga terjadi pada penghargaan ACM Turing Awards di mana bangsa Yahudi berhasil meraih 25 persen penghargaan yang diberikan Association for Computing Machinery karena kontribusi yang bersifat teknis pada dunia ilmu komputer.

Selain itu, tidak sedikit bangsa Yahudi yang menyandang gelar sebagai juara dunia catur. Sejumlah nama dari bangsa Yahudi yang telah meraih Nobel di antaranya Bernard Katz karena teori transmisi neuromuskuler, Andrew Schally yang meraih Nobel dalam endokrinologi. Ada juga George Wald (Nobel untuk melanjutkan pemahaman kita tentang mata manusia) dan Stanley Cohen (Nobel dalam embriologi).
9 Penyakit Aneh Paling Mengerikan di Dunia !
1.Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis)
Penyakit kaki gajah atau Lymphatic Filariasis dapat langsung dikenali dari bentuk kaki atau lengan penderita yang membesar. Penyakit ini disebabkan oleh cacing parasit yaitu Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi dan B.Timori yang semuanya dapat ditularkan oleh nyamuk. penyakit ini telah menyerang lebih dari 120 juta orang didunia.

Ketika nyamuk betina yang terinfeksi menggigit seseorang, larva yang disebut microfilariae menyebar di dalam aliran darah, larva ini dapat bertahan hidup tahunan. sering kali efek penyakit ini baru muncul setelah setahun terinfeksi.
2.Progeria
Progeria disebabkan oleh satu kesalahan kecil di dalam kode genetik si anak, tetapi hal itu telah menghancurkan dan mengubah hidup seseorang. rata-rata anak yang lahir dengan penyakit ini akan meninggal pada umur 13 tahun, karena tubuh mereka mengalami penuaan lebih cepat seperti kebotakan, penyakit jantung, pelemahan tulang dan radang sendi.

Untung penyakit ini sangat jarang terjadi, hanya sekitar 48 orang yang terserang penyakit ini diseluruh dunia, tetapi ada sebuah keluarga yang mempunyai 5 anak yang semuanya terserang penyakit ini.

3.Werewolf syndrome

Ketika rambut mulai tumbuh di wajah anak berumur 2 tahun bernama Abys DeJesus, dokter segera mengenali gejala tersebut sebagai Human Werewolf Syndrome.

Penyakit ini disebut Werewolf Syndrome karena orang dengan penyakit ini di seluruh tubuhnya akan tumbuh rambut seperti halnya werewolves (tentunya tanpa gigi tajam dan cakar).

4.Blue skin disorder

Sebuah keluarga besar yang dikenal sebagai `orang biru` tinggal di bukit di sekitar Troublesome Creek di Kentucky sampai tahun 1960an. mereka adalah Blue Fugates, kebanyakan dari mereka hidup sampai umur 80 tahunan, mereka tidak punya penyakit serius, hanya kulit yang berwarna biru, penyakit ini diteruskan secara turun-temurun. orang dengan penyakit ini kulitnya akan berwarna biru, plum, atau hampir ungu.

5.Pica

Orang yang di diagnosa penyakit ini mempunyai kebutuhan untuk memakan substansi bukan-makanan seperti tanah, kertas, lem dan tanah liat. meskipun hal itu dihubungkan dengan kekurangan mineral, pakar kesehatan tidak menemukan penyebab pasti dan obat untuk ketidakteraturan ini.


6.Vampire Disease : Takut Matahari

Terdapat beberapa orang yang ketika keluar rumah selalu menghindari sinar matahari, jika kulit mereka terkena matahari maka kulitnya akan melepuh.

Beberapa bahkan langsung melepuh meski baru terkena sinar matahari. mereka bukan vampir, tidak meminum darah dan tidur di peti mati, cuma mereka memiliki penyakit langka yang memiliki gejala seperti si penghisap darah itu.

7.Alice in Wonderland Syndrome

AIWS or Micropsia adalah suatu kondisi yang mempengaruhi persepsi pengelihatan manusia. obyek akan terasa lebih kecil daripada kenyataanya, umumnya obyek yang dilihat akan nampak sangat jauh atau sebaliknya terasa sangat dekat sekali pada waktu yang bersamaan.

Untuk contohnya seekor anjing akan tampak sebesar tikus atau mobil akan mengecil sampai seperti mainan. kondisi ini terkait dengan persepsi saja, kesalahan otak mengolah informasi bukan karena struktur mata si pasien yang rusak.

8.Blaschko's Lines

Penyakit satu ini super langka dan tidak dapat dijelaskan, pertama kali dikenalkan pada tahun 1901 oleh ahli dermatologi dari Jerman bernama Alfred Blaschko’s.

Penyakit ini tidak memiliki gejala yang dapat diramalkan, efek penyakit ini adalah timbulnya bentuk V pada tulang belakang atau S pada dada dan perut.

9.Walking Corpse Syndrome

Suatu sindrom akibat tekanan mental dimana pasien mengeluh kehilangan sebagian tubuhnya atau keseluruhan badannya. seringkali mereka merasa telah meninggal dan menjadi mayat berjalan.

Khayalan ini biasanya berkembang, bahwa pasien dapat mencium daging tubuhnya yg membusuk atau merasakan cacing merayap dikulitnya. peristiwa ini dapat terjadi pada orang yang kekurangan tidur atau menderita penyakit kejiwaan akibat mengonsumsi amphetamine/cocaine.

Minggu, 05 Desember 2010

Penemuan Kloning di seekor Domba

Wilmut dan Champbell, tim ilmuwan Edinburg (Skotlandia), tahun 1997 sukses melakukan kloning seekor domba dewasa yang menghasilkan seekor anak domba diberi nama Dolly. Wilmut dan Champbell berharap sejarah mencatat keberhasilan kloning itu sebagai suatu prestasi manusia, bukan ketololan.
Keberhasilan itu menggoyahkan keyakinan sebelumnya bahwa tidak ada satu pun sel mahluk dewasa yang bisa digunakan untuk menciptakan kembali organisme yang utuh. Dan, dunia mulai khawatir tentang berbagai kemungkinan yang mengerikan dari, seperti mengkloning manusia, mengendalikan proses kehidupan, membuat organ manusia di laboratorium, dan sebagainya.
Wilmut dan Champbell menguraikan keberhasilannya mengkloning domba dalam buku The Second Creation: the Age of Biological Control.
Menurut Wilmut, jika kloning digabung dengan rekayasa genetika, ia memberikan kemampuan memodifikasi binatang untuk bermanfaat bagi manusia. Ia membuktikan hal itu dengan domba yang diberi nama Polly, hasil kloning dan transformasi genetika. Air susunya mengandung protein yang disebut ATT. Berguna untuk mengobati penyakit paru-paru pada manusia, seperti cystic fibrosis dan emphysema. ATT termasuk obat langka dan harganya sangat mahal.
Dan, masih banyak lagi kemungkinan manfaat hasil kloning bagi kesehatan manusia.
Namun, menurut Wilmut, tidak perlu ada kekhawatiran terhadap kloning dana genetika. Masih butuh waktu lama untuk mempertimbangkan implikasi etis dari kloning.

Hukum Kloning

Ilmu pengetahuan berkembang semakin pesat. Setiap hari penemuan baru dihasilakan para ilmuwan di berbagai negara. Salah satu keberhasilan ilmuwan dalam bidang sains yang mengundang kontroversi adalah kloning, yaitu teknik penggandaan gen untuk menghasilkan keturunan yang sama sifat, baik hereditas maupun penampakannya.

Kloning bukanlah hal yang baru. Percobaan kloning telah dilakukan pada 1950-an. Seiring waktu, kloning kian maju. Institut Roslin, Skotlandia, pada 22 Februari 1997 mengumumkan keberhasilan dalam mengkloning domaba Dolly, mamalia pertama yang berhasil dikloning dari sel dewasa. Pada 27 Maret 2007, para ilmuwan Korea Selatan juga mengumumkan keberhasilannya mengkloning serigala langka.

Mereka merupakan tim peneliti yang sebelumnya berhasil mengkloning anjing jenis afgan dan pudel. Pada November 2007, dunia dikejutkan oleh para ilmuwan Oregon yang menyatakan berhasil mengkloning embrio kera dan mengekstraknya dalam sel induk, yang sangat potensial untuk penelitian kloning manusia.
Lalu bagaimana hukum Islam memandang kloning? Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional VI MUI di Jakarta pada tahun 2000 telah menetapkan fatwa tentang kloning. Dalam fatwa bernomor: 3/Munas VI/MUI/2000 itu para ulama menetapkan kloning terhadap manusia dengan cara bagaimanapun yang dapat berakibat pada pelipatgandaan manusia hukumnya adalah haram.

Namun, para ulama membolehkan kloning terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan. “Kloning terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan hukumnya boleh (mubah) sepanjang dilakukan demi kemaslahatan dan/atau untuk menghindarkan hal-hal negatif,” demikian fatwa yang ditandatangani Ketua MUI Prof. Umar Shihab itu.

Dalam fatwanya, MUI mewajibkan kepada semua pihak terkait untuk tidak melakukan atau mengizinkan eksperimen atau praktik kloning terhadap manusia. MUI juga mewajibkan kepada para ulama untuk senantiasa mengikuti perkembangan kloning serta menyelenggarkan kajian-kajian ilmiah untuk menjelaskan hukumnya.
Para ulama Nahdlatul Ulama (NU) pun telah menetapkan fatwa tentang kloning gen pada tanaman, hewan dan manusia dalam forum Bahtsul Masail Diniyah, Munas NU yang digelar pada 17-20 November 1997 di Ponpes Qomarul Huda Bagu, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Dalam fatwanya, para ulama NU menyatakan, pemanfaatan teknologi kloning gen pada tanaman diperbolehkan, demi kemaslahatan hajat manusia. Lalu bagaimana dengan kloning pada hewan? Ulama NU menegaskan, kloning pada hewan juga diperbolehkan dengan catatan dilakukan untuk kemaslahatan yang dibenarkan syariat.

Sama dengan fatwa MUI, ulama NU juga secara tegas mengharamkan kloning pada manusia. Apa alasannya? “Proses tanasul (berketurunan) harus dilakukan melalui pernikahan secara syar’I,” demikian bunyi fatwa ulama NU.
Selain itu, para ulama Nu juga berpendapat bahwa kloning gen manusia juga bisa mengakibatkan kerancuan nasab. “Penanaman kembali ke dalam rahim tidak dapat dilakukan tanpa melihat aurat besar”, papar ulama NU menegaskan larangannya terhadap upaya kloning pada gen pada manusia.

Ulama terkemuka Syekh Yusuf al-Qaradhawi dalam kitabnya Fatwa-Fatwa Kontemporer juga telah membahas hukum kloning yang kian marak dilakukan sejumlah ilmuwan di dunia. Menurut Syekh al-Qaradhawi, pada dasarnya Islam menyambut baik perkembangan ilmu pengetahuan dan riset ilmiah.

“Namun, dalam Islam, ilmu pengetahuan sama seperti halnya amal perbuatan, perekonomian, perpolitikan dan perang. Semua harus terikat oleh nilai-nilai agama dan etika,” papar Syekh al-Qaradhawi. Menurut dia, Islam tidak menerima ide pemisahan antara hal-hal tersebut dari agama dan etika (akhlak).
Syekh al-Qaradhawi, menyatakan, kloning gen pada manusia haram hukumnya. Sebab, upaya itu akan mengakibatkan berbagai kerusakan.

Pertama, hilangnya sunnah tanawwu “hukum variasi” di alam raya. “Praktik kloning pada manusia bertentangan dengan akidah ini,” ujarnya menegaskan.

Kedua, bisa menimbulkan kerancuan hubungan antara orang yang dikloning dengan hasil kloningan. Kloning pada manusia juga dinilai bertentangan dengan sunnah berpasang-pasangan. “Kloning bukanlah menciptakan kehidupan baru, melainkan hanya menggunakan kehidupan yang sudah diciptakan Allah SWT pada mahluk-Nya”.
Syekh al-Qaradhawi berpendapat bahwa ide kloningan telah memberikan kontribusi dalam menunjukkan kebenaran slah satu akidah agama yang sangat prinsip, yakni tentang hari kebangkitan dan kehidupan setelah mati.

Selasa, 30 November 2010

Bagian paling Penting Dari Makan dan Diet Sehat

Ketika Anda berpikir tentang makanan sehat, pasti Anda berpikir tentang yang segar dan porsi yang serba dibatasi.

1. Kecukupan
Apakah diet yang Anda lakukan bisa menyediakan nutrisi yang cukup untuk membantu tubuh Anda tetap sehat?
Sebagai contoh, Apakah Anda mengalami kekurangan zat besi pada saat Anda diet, padahal zat besi merupakan nutrisi penting bagi tubuh? Pada kenyataannya, Anda akan banyak kehilangan zat besi pada saat diet dan harus menggantinya untuk menyetabilkan tubuh Anda. Jika Anda tidak makan-makanan yang cukup kaya akan zat besi, tubuh Anda bisa mengalami menimbulkan penyakit Anemia dan tubuh Anda akan merasa dingin, lelah, dan menderita sakit kepala bila hal itu Anda lakukan secara terus-menerus. Sehingga sekarang Anda tahu bagaimana sebaiknya diet dilakuakan, yaitu dengan tetap menjaga jumlah nutrisi yang masuk. Agar tubuh Anda tetap seimbang, baik secara fisik atau pun mental.

2. Keseimbangan
Jika Anda makan roti untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Maka Anda akan kehilangan keseimbangan dalam hal asupan makanan dalam tubuh. Anda perlu diet seimbang dengan makan sehat.
Sebagai contoh, pertimbangan kalsium. Katakanlah Anda mendapatkan cukup zat besi dalam diet Anda, tetapi sedikit dalam nutrisi atau kalsium. Kerana banyak makanan yang kaya akan zat besi tapi miskin kalsium, hal itu menyebabkan tulang keropos dan menghambat perkembangan tulang. Jadi untuk mendapatkan zat besi dan kalsium, Anda harus menyeimbangkan pilhan makanan Anda.

3. Kontrol Kalori
Kita semua tahu, ketika kita mencoba untuk menurunkan badan pasti hampir tidak pernah memikirkan hal ini. ketika kita mencoba untuk menjaga berat badan yang sehat.
Jumlah energi yang masuk harus sama dengan jumlah yang dibakar sepanjang hari untuk menjaga berat badan tertentu. Sederhananya seperti itu. Dengan begini memungkinkan Anda untuk mengontrol lemak tubuh dan berat badan yang Anda inginkan.

Puluhan Balita di Bali Terserang HIV/AIDS

Denpasar - Temuan kasus HIV/AIDS di Bali yang terus melonjak, diwarnai perkembangan yang semakin mengkhawatirkan, yakni menyerang semua kelompok usia, termasuk pada puluhan bayi di bawah lima tahun atau balita. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali dalam laporan terbaru hingga November 2009 di Denpasar, Selasa (16/2), menyebutkan dari temuan 3.181 kasus, sedikitnya 19 bayi berusia di bawah satu tahun yang diketahui positif terjangkit penyakit dan virus mematikan itu. Dari 19 bayi yang berasal dari kalangan keluarga biasa maupun yang memiliki latar belakang kehidupan petualang seks bebas tersebut, yang positif AIDS mencapai 18 orang, terdiri atas 11 pria dan tujuh wanita dan hanya seorang bayi perempuan yang terkena HIV. Pada kelompok satu hingga empat tahun yang ditemukan positif terjangkit HIV/AIDS mencapai 43 balita, meliputi 29 penderita AIDS yang terdiri 15 pria dan 14 wanita, sedangkan yang terkena HIV 14 balita, yakni enam pria dan delapan bayi wanita. Melihat data terbaru tersebut, aktivis penanggulangan HIV/AIDS Mercya Soetanto, yang juga penghubung media KPA Bali, mengingatkan pentingnya wanita usia subur dan pasangannya secara rutin memeriksakan kesehatannya kepada dokter. Hal itu mengingat kasus balita terjangkit HIV/AIDS umumnya tertular dari orang tua yang ketika melakukan hubungan seks/terjadi pembuahan, sudah dalam kondisi terkena virus atau penyakit mematikan itu. "Wanita usia subur tidak pernah tahu kapan akan hamil. Tahunya tiba-tiba sudah hamil satu-tiga bulan. Dengan memeriksakan kesehatan secara rutin, akan diketahui jika di antara pasangan terjangkit HIV/AIDS. Dengan demikian kita harapkan penderita dapat mencegah terjadinya kehamilan," ucapnya. Berdasarkan data tersebut, temuan kelompok usia 5-14 tahun hanya lima orang, terdiri tiga anak menderita AIDS dan dua orang tertular HIV. Namun untuk usia 15-19 tahun mencapai 74 orang, terdiri 16 AIDS dan 58 HIV. Sedangkan kelompok penderita terbanyak berusia 20-39 tahun, yakni mencapai 1.500 orang atau 47,15 persen dari 3.181 kasus, terdiri 615 orang menderita AIDS dan 885 terkena HIV. Disusul kelompok usia 30-39 tahun 1.118 orang atau 35,15 persen, terdiri 647 penderita AIDS dan 471 orang terkena HIV. Kelompok usia 40-49 tahun di posisi ketiga dengan 332 penderita atau 10,44 persen, terdiri 217 penderita AIDS dan 115 tertular HIV. Sebaran penderita HIV/AIDS itu juga merambah ke usia 50-59 tahun tercatat 80 orang, terdiri 64 terkena AIDS dan 70 tertular HIV serta di atas 60 tahun ditemukan 10 kasus, terdiri 8 orang terjangkit AIDS dan dua lainnya terkena HIV. Melihat perkembangan temuan kasus HIV/AIDS yang terus melonjak dan menyebar ke semua usia, KPA Provinsi Bali mengharapkan peran serta semua lapisan masyarakat untuk peduli turut mencegah dan menanggulanginya.
Tes HIV sejak dini:
"Pilihan tepat bagi komunitas homoseksual "
Mungkin kita sering bertanya-tanya dalam hati, apa sih tes HIV itu dan apakah penting dan diperlukan? Nah, asal kamu tahu, sebagai komunitas homoseksual, kita sangat rawan tertular virus HIV jika kita pernah melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Nah, ternyata tes HIV itu sangat penting sekali buat kita. Mau tahu? Mari kita simak artikel berikut.
Tes HIV merupakan suatu tes darah yang digunakan untuk memastikan seseorang positif terinfeksi HIV atau tidak. Tes ini diperlukan paling tidak agar seseorang bisa tahu sedini mungkin akan status kesehatan dirinya, apakah selama ini positif terinfeksi HIV/AIDS atau justru sebaliknya.
Kesadaran untuk ber-tes HIV di negara Indonesia diakui masih amat rendah, hal ini dimungkinkan karena orang yang akan tes merasa takut apabila kerahasiaan akan bocor, tidak siap mental untuk menerima hasil tesnya (bila positif) karena di masyarakat masih ada saja diskriminasi terhadap ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dan berbagai alasan lain. Padahal apabila kita sendiri merasa selama ini berperilaku beresiko, misalnya pernah melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang kita tidak yakin riwayat seksualnya, pernah transfusi darah, pakai jarum suntik narkoba secara bergantian tanpa disterilkan dulu, maka sebaiknya kita perlu untuk melakukan tes HIV.
Semakin kita cepat mengetahui status HIV kita, maka banyak hal positif yang bisa kita perbuat ke depan. Tes HIV juga bermanfaat untuk kepentingan penanggulangan HIV/AIDS, karena dapat menggambarkan besarnya masalah epidemi HIV/AIDS di masyarakat yang disebut dengan surveilans. Dan yang paling penting, bila seseorang melakukan tes HIV dan dinyatakan positif maka akan memberikan kesempatan pada orang tersebut untuk segera memulai pengobatan, karena makin cepat seseorang tahu status HIV-nya maka semakin besar manfaat dari pengobatan tersebut, serta menjadi lebih waspada terhadap berbagai hal yang dapat membahayakan dan memperburuk kesehatannya. Itulah manfaat jika kita mengetahui status HIV kita sejak dini.
Namun jika hasil negatif, kita masih harus terus mempertahankan status negatif tersebut dengan melakukan praktek seks yang aman yaitu dengan menggunakan kondom.
Prosedur tes HIV
Tes ini sifatnya sukarela, artinya bahwa orang yang akan melakukan tes berdasarkan atas kesadaran diri sendiri dan tanpa paksaan dari siapapun. Dan yang pasti apapun hasil diagnosa secara laboratoris (hasil postif atau negatif) harus dijamin kerahasiaan dan tidak diperbolehkan untuk disebarluaskan, bila perlu tes ini bisa saja anonim (tanpa nama), misalnya untuk keperluan survei kesehatan.
Beberapa aturan main yang disebut di atas tentu tidak hanya sebatas itu, yang tak kalah penting untuk dilakukan di saat orang akan melakukan tes HIV adalah konseling. Pada konseling pra tes, yaitu konseling yang dilakukan sebelum darah seseorang yang akan melakukan tes diambil maka dilakukan konseling dulu. Sebelum menjalani tes seseorang perlu menyadari dan tahu akan arti positif dan negatifnya untuk kehidupan selanjutnya.
Konseling pra tes ini juga sangat membantu apakah seseorang dapat menerima hasil positif secara rasional. Selain itu, konseling pra test juga bermanfaat untuk membantu seseorang berperilaku yang lebih aman dari infeksi HIV, meyakinkan terhadap keputusan yang diambil mau tes atau tidak, mempersiapkan dan membantu seseorang bila hasilnya nanti positif.
Cara kerja tes HIV
Kita semua sudah tahu bahwa ukuran sebuah virus HIV sangat kecil sekali, sehingga kebanyakan saat dilakukan tes labaratorium sulit mendeteksi sang virus dalam sampel darah, namun apabila dalam darah seseorang udah mengandung virus selama beberapa bulan (kurang lebih 3 bulan) maka dalam tubuhnya akan menghasilkan antibodi yang gunanya untuk melawan bibit penyakit yang masuk, salah satunya virus HIV. Antibodi yang dihasilkan tubuh inilah yang digunakan untuk melacak ada atau tidaknya HIV dalam darah.
Umumnya tes darah yang dilakukan menggunakan tes ELISA. Bila pada saat tes ELISA hasilnya positif maka akan dikonfirmasi dengan tes Western Blot. Kedua tes ini hanya mampu digunakan untuk melacak antibodi yang dihasilkan tubuh, jadi bukan melihat virusnya. Karena ELISA merupakan salah satu metoda tes yang memiliki sensitivitas tinggi namun spesifikasinya rendah, sedangkan Western Blot adalah tes yang mempunyai spesifikasi tinggi namun sensitivitasnya rendah, maka dua metode ini biasanya akan dipadukan.
Namun disamping itu, sebenarnya ada juga tes yang mampu digunakan untuk mendeteksi virus HIV yaitu dikenal dengan sebutan NAT dan PCR, akan tetapi biayanya sangat mahal.
Manfaat Tes HIV
Manfaat untuk orang yang melakukan tes HIV yaitu :
1. Meningkatkan kesehatan dan pengobatan, karena ini merupakan titik awal untuk segera memperoleh pencegahan (jika hasil negatif) dan pengobatan infeksi opportunistik (jika hasil positif).
2. Mampu memilih keputusan yang tepat yang berkaitan dengan rencana hidup, karena ini merupakan titik awal dalam membuat keputusan di masa depan.
3. Mencegah penularan ke orang lain yang belum terinfeksi dan mengetahui manfaat bagi dirinya jika tidak menularkan pada orang lain.
4. Merencanakan kehidupan yang lebih positif dengan cara membantu orang lain, misalnya turut berpartisipasi aktif mengkampanyekan pencegahan AIDS.
Dimana bisa melakukan tes HIV?
Sayangnya tidak semua klinik atau rumah sakit menerima permintaan Tes HIV. Di Kota malang, tes HIV bisa dilakukan di IGAMA, RSU Saiful Anwar, RSI Dinoyo, Puskesmas Kendalsari dan Puskesmas Kepanjen.
Nah, kalau selama ini merasa kuatir terhadap status HIV-mu, mengapa nggak langsung aja tes HIV. Tentu agar kamu lebih mantap dalam memilih keputusan hidupmu untuk masa yang akan datang tanpa harus dihantui oleh perasaanmu sendiri. Bagaimana?
Buat kamu-kamu komunitas homoseksual dapat melakukan tes HIV di IGAMA karena di IGAMA, konselornya 'welcome' terhadap komunitas homoseksual. Saat ini, tes HIV masih gratis tanpa biaya apapun.