Selasa, 30 November 2010

Tes HIV sejak dini:
"Pilihan tepat bagi komunitas homoseksual "
Mungkin kita sering bertanya-tanya dalam hati, apa sih tes HIV itu dan apakah penting dan diperlukan? Nah, asal kamu tahu, sebagai komunitas homoseksual, kita sangat rawan tertular virus HIV jika kita pernah melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Nah, ternyata tes HIV itu sangat penting sekali buat kita. Mau tahu? Mari kita simak artikel berikut.
Tes HIV merupakan suatu tes darah yang digunakan untuk memastikan seseorang positif terinfeksi HIV atau tidak. Tes ini diperlukan paling tidak agar seseorang bisa tahu sedini mungkin akan status kesehatan dirinya, apakah selama ini positif terinfeksi HIV/AIDS atau justru sebaliknya.
Kesadaran untuk ber-tes HIV di negara Indonesia diakui masih amat rendah, hal ini dimungkinkan karena orang yang akan tes merasa takut apabila kerahasiaan akan bocor, tidak siap mental untuk menerima hasil tesnya (bila positif) karena di masyarakat masih ada saja diskriminasi terhadap ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dan berbagai alasan lain. Padahal apabila kita sendiri merasa selama ini berperilaku beresiko, misalnya pernah melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang kita tidak yakin riwayat seksualnya, pernah transfusi darah, pakai jarum suntik narkoba secara bergantian tanpa disterilkan dulu, maka sebaiknya kita perlu untuk melakukan tes HIV.
Semakin kita cepat mengetahui status HIV kita, maka banyak hal positif yang bisa kita perbuat ke depan. Tes HIV juga bermanfaat untuk kepentingan penanggulangan HIV/AIDS, karena dapat menggambarkan besarnya masalah epidemi HIV/AIDS di masyarakat yang disebut dengan surveilans. Dan yang paling penting, bila seseorang melakukan tes HIV dan dinyatakan positif maka akan memberikan kesempatan pada orang tersebut untuk segera memulai pengobatan, karena makin cepat seseorang tahu status HIV-nya maka semakin besar manfaat dari pengobatan tersebut, serta menjadi lebih waspada terhadap berbagai hal yang dapat membahayakan dan memperburuk kesehatannya. Itulah manfaat jika kita mengetahui status HIV kita sejak dini.
Namun jika hasil negatif, kita masih harus terus mempertahankan status negatif tersebut dengan melakukan praktek seks yang aman yaitu dengan menggunakan kondom.
Prosedur tes HIV
Tes ini sifatnya sukarela, artinya bahwa orang yang akan melakukan tes berdasarkan atas kesadaran diri sendiri dan tanpa paksaan dari siapapun. Dan yang pasti apapun hasil diagnosa secara laboratoris (hasil postif atau negatif) harus dijamin kerahasiaan dan tidak diperbolehkan untuk disebarluaskan, bila perlu tes ini bisa saja anonim (tanpa nama), misalnya untuk keperluan survei kesehatan.
Beberapa aturan main yang disebut di atas tentu tidak hanya sebatas itu, yang tak kalah penting untuk dilakukan di saat orang akan melakukan tes HIV adalah konseling. Pada konseling pra tes, yaitu konseling yang dilakukan sebelum darah seseorang yang akan melakukan tes diambil maka dilakukan konseling dulu. Sebelum menjalani tes seseorang perlu menyadari dan tahu akan arti positif dan negatifnya untuk kehidupan selanjutnya.
Konseling pra tes ini juga sangat membantu apakah seseorang dapat menerima hasil positif secara rasional. Selain itu, konseling pra test juga bermanfaat untuk membantu seseorang berperilaku yang lebih aman dari infeksi HIV, meyakinkan terhadap keputusan yang diambil mau tes atau tidak, mempersiapkan dan membantu seseorang bila hasilnya nanti positif.
Cara kerja tes HIV
Kita semua sudah tahu bahwa ukuran sebuah virus HIV sangat kecil sekali, sehingga kebanyakan saat dilakukan tes labaratorium sulit mendeteksi sang virus dalam sampel darah, namun apabila dalam darah seseorang udah mengandung virus selama beberapa bulan (kurang lebih 3 bulan) maka dalam tubuhnya akan menghasilkan antibodi yang gunanya untuk melawan bibit penyakit yang masuk, salah satunya virus HIV. Antibodi yang dihasilkan tubuh inilah yang digunakan untuk melacak ada atau tidaknya HIV dalam darah.
Umumnya tes darah yang dilakukan menggunakan tes ELISA. Bila pada saat tes ELISA hasilnya positif maka akan dikonfirmasi dengan tes Western Blot. Kedua tes ini hanya mampu digunakan untuk melacak antibodi yang dihasilkan tubuh, jadi bukan melihat virusnya. Karena ELISA merupakan salah satu metoda tes yang memiliki sensitivitas tinggi namun spesifikasinya rendah, sedangkan Western Blot adalah tes yang mempunyai spesifikasi tinggi namun sensitivitasnya rendah, maka dua metode ini biasanya akan dipadukan.
Namun disamping itu, sebenarnya ada juga tes yang mampu digunakan untuk mendeteksi virus HIV yaitu dikenal dengan sebutan NAT dan PCR, akan tetapi biayanya sangat mahal.
Manfaat Tes HIV
Manfaat untuk orang yang melakukan tes HIV yaitu :
1. Meningkatkan kesehatan dan pengobatan, karena ini merupakan titik awal untuk segera memperoleh pencegahan (jika hasil negatif) dan pengobatan infeksi opportunistik (jika hasil positif).
2. Mampu memilih keputusan yang tepat yang berkaitan dengan rencana hidup, karena ini merupakan titik awal dalam membuat keputusan di masa depan.
3. Mencegah penularan ke orang lain yang belum terinfeksi dan mengetahui manfaat bagi dirinya jika tidak menularkan pada orang lain.
4. Merencanakan kehidupan yang lebih positif dengan cara membantu orang lain, misalnya turut berpartisipasi aktif mengkampanyekan pencegahan AIDS.
Dimana bisa melakukan tes HIV?
Sayangnya tidak semua klinik atau rumah sakit menerima permintaan Tes HIV. Di Kota malang, tes HIV bisa dilakukan di IGAMA, RSU Saiful Anwar, RSI Dinoyo, Puskesmas Kendalsari dan Puskesmas Kepanjen.
Nah, kalau selama ini merasa kuatir terhadap status HIV-mu, mengapa nggak langsung aja tes HIV. Tentu agar kamu lebih mantap dalam memilih keputusan hidupmu untuk masa yang akan datang tanpa harus dihantui oleh perasaanmu sendiri. Bagaimana?
Buat kamu-kamu komunitas homoseksual dapat melakukan tes HIV di IGAMA karena di IGAMA, konselornya 'welcome' terhadap komunitas homoseksual. Saat ini, tes HIV masih gratis tanpa biaya apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar